PERI adalah makhluk legendaris yang berasal dari negara-negara Skandinavia dan sering muncul dalam cerita-cerita kuno dari Eropa Utara. Dalam mitologi Nordik, Peri merupakan ras Dewa kesuburan, tinggal di tempat-tempat yang alami dan asri seperti: gunung, hutan, telaga, mata air, dan air terjun. Mereka dilukiskan sebagai manusia yang selalu tampak muda dan cerah.
Untuk penamaan peri di negara Eropa, peri termasuk salah satu makhluk legendaris yang sering muncul dalam cerita rakyat dari berbagai negara Eropa. Mereka memiliki sebutan khusus sesuai dengan negaranya, yakni:
Jerman: Elfen, Elben, Alben (yang terakhir - Alben - dipakai oleh Richard Wagner)
Inggris: addler (istilah kuno)
Belanda: elfen, elven, alven
Denmark : alfer, elvere, elverfolk, ellefolk atau huldrer.
Islandia: álfar, álfafólk dan huldufólk (makhluk tersembunyi)
Norwegia: alver, alfer atau elvefolk
Swedia: alfer, alver atau älvor (Älvor diterjemahkan sebagai peri)
Pandangan mengenai Peri pertama kali muncul dalam mitologi Nordik. Dalam bahasa Norwegia kuno, mereka disebut “álfar”. Karakter Peri dalam negara-negara Skandinavia sudah biasa muncul dalam dongeng-dongeng dan cerita rakyat Eropa lainnya. Peri dalam negara-negara rumpun Jerman disamakan dengan Nymph dalam mitologi Yunani dan Rusalki dalam mitologi negara rumpun Slavia.
Peri dalam cerita fiksi modern
Kisah fantasi modern meminjam karakter Peri sebagai makhluk setengah Dewa dan lebih hebat daripada manusia. Penggambaran peri dalam Novel The Broken Sword yang terbit tahun 1954 merupakan novel pelopor yang menggambarkan tentang bangsa peri dalam cerita fiksi modern, walaupun penulis J.R.R. Tolkien dalam kisah fiksi fantasinya The Lord of The Rings lebih dahulu menggambarkan bangsa peri.
Penggambaran peri oleh J.R.R. Tolkien
Dalam kisah-kisah fiksi fantasi karya J.R.R Tolkien (seperti The Lord of The Rings dan karya lainnya), Peri merupakan salah satu ras penghuni Bumi tengah. Bangsa Peri adalah makhluk abadi, tidak terkena penyakit, tidak terkena dampak dari usia tua, hidup selamanya (jika tidak dibunuh. Peri dapat terbunuh dalam pertempuran atau situasi lain), mereka memiliki kekuatan ajaib, dan ras makhluk mulia dan terbijak. Karakter Peri sering dipinjam dari versi aslinya dan digunakan dalam kisah-kisah fiksi fantasi masa kini.
Peri karya imajinasi Tolkien digambarkan sebagai makhluk dengan kekuatan supranatural, nampaknya seperti makhluk setengah Dewa setengah manusia, dan lebih mulia dan bijaksana.
Musuh mereka adalah goblin dan orc, dan mereka memiliki persaingan dengan para Kurcaci. Mereka tinggal dekat dengan alam yang asri, hidup abadi, namun dapat terbunuh. Jika terbunuh, jiwa mereka akan pergi menuju tanah terberkati di sebelah barat yang bernama Valinor.
Dalam kisah fiksi fantasi modern dan beberapa permainan, peri sering dilukiskan sebagai manusia dengan telinga panjang dan lancip, dan memiliki rambut yang panjang. Karakter peri yang dipinjam masa kini sering muncul dalam permainan (games), film, dan novel.
Dalam fantasi kebudayaan barat, peri memiliki (terbagi menjadi) beberapa ras, seperti: Peri hitam (Dökkálfar/dark elf), Peri Cahaya (Ijósálfar), Peri Malam (Night Elf), Separuh Peri (Half Elf), Peri Ningrat (High Elf).
Benarkah Peri itu ada?
Untuk penamaan peri di negara Eropa, peri termasuk salah satu makhluk legendaris yang sering muncul dalam cerita rakyat dari berbagai negara Eropa. Mereka memiliki sebutan khusus sesuai dengan negaranya, yakni:
Jerman: Elfen, Elben, Alben (yang terakhir - Alben - dipakai oleh Richard Wagner)
Inggris: addler (istilah kuno)
Belanda: elfen, elven, alven
Islandia: álfar, álfafólk dan huldufólk (makhluk tersembunyi)
Norwegia: alver, alfer atau elvefolk
Swedia: alfer, alver atau älvor (Älvor diterjemahkan sebagai peri)
Pandangan mengenai Peri pertama kali muncul dalam mitologi Nordik. Dalam bahasa Norwegia kuno, mereka disebut “álfar”. Karakter Peri dalam negara-negara Skandinavia sudah biasa muncul dalam dongeng-dongeng dan cerita rakyat Eropa lainnya. Peri dalam negara-negara rumpun Jerman disamakan dengan Nymph dalam mitologi Yunani dan Rusalki dalam mitologi negara rumpun Slavia.
Peri dalam cerita fiksi modern
Kisah fantasi modern meminjam karakter Peri sebagai makhluk setengah Dewa dan lebih hebat daripada manusia. Penggambaran peri dalam Novel The Broken Sword yang terbit tahun 1954 merupakan novel pelopor yang menggambarkan tentang bangsa peri dalam cerita fiksi modern, walaupun penulis J.R.R. Tolkien dalam kisah fiksi fantasinya The Lord of The Rings lebih dahulu menggambarkan bangsa peri.
Penggambaran peri oleh J.R.R. Tolkien
Dalam kisah-kisah fiksi fantasi karya J.R.R Tolkien (seperti The Lord of The Rings dan karya lainnya), Peri merupakan salah satu ras penghuni Bumi tengah. Bangsa Peri adalah makhluk abadi, tidak terkena penyakit, tidak terkena dampak dari usia tua, hidup selamanya (jika tidak dibunuh. Peri dapat terbunuh dalam pertempuran atau situasi lain), mereka memiliki kekuatan ajaib, dan ras makhluk mulia dan terbijak. Karakter Peri sering dipinjam dari versi aslinya dan digunakan dalam kisah-kisah fiksi fantasi masa kini.
Peri karya imajinasi Tolkien digambarkan sebagai makhluk dengan kekuatan supranatural, nampaknya seperti makhluk setengah Dewa setengah manusia, dan lebih mulia dan bijaksana.
Musuh mereka adalah goblin dan orc, dan mereka memiliki persaingan dengan para Kurcaci. Mereka tinggal dekat dengan alam yang asri, hidup abadi, namun dapat terbunuh. Jika terbunuh, jiwa mereka akan pergi menuju tanah terberkati di sebelah barat yang bernama Valinor.
Dalam kisah fiksi fantasi modern dan beberapa permainan, peri sering dilukiskan sebagai manusia dengan telinga panjang dan lancip, dan memiliki rambut yang panjang. Karakter peri yang dipinjam masa kini sering muncul dalam permainan (games), film, dan novel.
Dalam fantasi kebudayaan barat, peri memiliki (terbagi menjadi) beberapa ras, seperti: Peri hitam (Dökkálfar/dark elf), Peri Cahaya (Ijósálfar), Peri Malam (Night Elf), Separuh Peri (Half Elf), Peri Ningrat (High Elf).
Benarkah Peri itu ada?
Berikut adalah sebuah cerita oleh Dora Van Gelder:
Mengapa banyak orang tidak bisa melihat peri ?
Kenapa banyak orang tidak melihat peri ? Mereka hidup dalam dunia yang sama dengan kita, tetapi tubuh mereka lebih halus dari yang kita miliki, bahkan lebih halus dari sifat zat sebuah gas yang renggang. Saya merasa yakin terdapat selubung antara mereka dan kita yang sangat tipis - begitu tipis sehingga setiap orang dapat menebusnya dengan mudah sekali sepanjang garis yang benar. Kesulitannya adalah untuk mengindikasikan garis tersebut dan khususnya untuk mendapatkan garis-garis lainnya untuk menyesuaikannya. Hampir dapat dipastikan, satu alasan kuat bagi kita sehingga tidak dapat melihat mereka adalah karena perbedaan sudut pandang. Jika demikian itu apa yang saya tulis disini dapat membantu untuk mengubah sudut pandang menuju dunia gaib, ini akan membantu untuk membuat lebih banyak orang lagi untuk bisa melihat mereka.
Tetapi tentu saja tidak semua orang. Sebuah indera khusus harus dibangkitkan dalam diri seseorang jika mereka bermaksud untuk melihat peri. Kehidupan dunia peri tidak tertangkap oleh indera biasa kita secara langsung. Mereka tidak dapat disentuh atau dirasakan, sekalipun begitu mereka pasti bisa dilihat. Pada kenyatannya, penglihatan biasa bisa membantu dalam melihat mereka, tetapi indera itu sendiri kecil dan terlalu kasar untuk bisa menangkap sinar yang mereka pancarkan. Bagaimanapun, setiap orang mempunyai bakat terpendam dalam dirinya berupa sebuah indera yang lebih halus daripada, penglihatan dan sejumlah orang - dalam jumlah yang mengejutkan - telah mengaktifkannya. Ini adalah inddera penglihatan yang lebih tinggi dimana digunakan untuk melihat dunia gaib yang antik. Selain itu , setiap orang mempunyai sebuah peralatan sensor dengan jangkauan yang luas. Sentuhan untuk merasakan benda-benda padat, kecapan memberitahukan kita tentang zat-zat cair, indera penciuman melaporkan tentang keadaan gas-gas. Penglihatan masih lebih tajam, dan rangkaian tersebut tidak berakhir disana. Ada sebuah kekuatan penglihatan khusus disebut clairvoyance (kewaskitaan) - kemampuan untuk melihat sesuatu diluar penglihatan normal. Kenyataannya adalah terdapat sebuah dasar fisik yang nyata bagi clairvoyance, dan kemampuan tersebut bukanlah hal yang misterius. Pusat kekuatan berada dalam sebuah organ yang sangat kecil di dalam otak yang disebut kelenjar pituitary. Jenis getaran-getaran yang dipengaruhi adalah sangat halus sehingga tidak terdapat pembukaan secara fisik yang diperlukan untuk menyampaikannya ke badan pituitary, tetapi terdapat sebuah titik kepekaaan khusus yang terletak diantara kedua mata diatas pangkal hidung yang bertindak sebagai pembuka eksternal bagi kelenjar tersebut. Ini terasa seperti jika seseorang sedang melihat dari titik tersebut diatas dahi, terasa sama seperti jika seseorang sedang memandang dengan satu mata, walaupun kita semua tahu bahwa kita hanya melihat menggunakan kedua mata. Penglihatan melalui titik sensitif tersebut dalam satu hal berbeda dengan penglihatan melalui organ-organ indera konvensional; tanpa adanya struktur jaringan saraf seperti pada bagian fisik biasa. Tetapi penglihatan tersebut hanya bekerja setelah saya perintahkan, dan tidak pernah diluar itu. Pada saat hendak melihat kedalam dunia halus dimana peri itu berada, hanya diperlukan konsentrasi selama garis penglihatan, dan indera banyak merespon seperti jika kedua mata (tetapi dalam hal ini dengan satu mata) telah terbuka.
Saya katakan (bukan berpura-pura sebagai orang yang tahu banyak tentang biologi) bahwa pernah terjadi, pada binatang-binatang nenek moyang manusia,sebuah hubungan bagi badan pituary ke kulit dan terdapat sebuah bagian keluaran untuk itu. Saat sekarang ini badan pituitary dianggap sebagai bekas-bekas atropia . Tetapi dokter-dokter mengetahui bahwa kelenjar tersebut bukanlah merupakan sebuah sisa-sisa yang tak berguna, untuk kerahasiannya dari kedua bagian badan-badan itu sendiri yang merupakan bagian yang tak terlihat dari aliran darah dan mempunyai semacam kekuatan yang mempengaruhi pertumbuhan dan fungsi-fungsi lainnya. Dengan demikian kelenjar pituitary benar-benar ada dan sangat penting bagi manusia. Dan kelenjar ini sangat diperlukan dalam menerima getaran-getaran yang sangat lembut dari sebuah alam dimana segala sesuatunya begitu halus dari yang pernah kita ketahui.
Saya berharap dapat membuat hal ini sejelas mungkin, tetapi mungkin itu adalah hal terbaik yang bisa dilakukan seseorang. Mungkin bagi orang lain indera ini belum siap digunakan oleh orang-orang yang memiliki kemampuan untuk membuatnya bekerja. Beberapa kerusakan bisa timbul dalam usaha melakukan pemindahan alam mendahului waktunya, dalam banyak kasus penuh dengan bahaya. Orang kadang-kadang mencoba untuk menekan diri mereka sendiri menuju tahap clairvoyance dengan menggunakan kemampuannya, menggunakan ramuan-ramuan, atau menggunakan cara-cara lainnya. Bagaimanapun, jika perkembangannya tidak secara alami, clairvoyance biasanya membahayakan. Terapi ini tidak menyebabkan hak tersebut menjai kurang nyata jika dibandingkan pada kasus-kasus dimana kekuatan tersebut muncul secara alami.
Peri dapat hidup dimana saja; ada makhluk halus rumahan dan ada juga yang liar, makhluk halus air yang menghuni sungai-sungai, danau dan laut, hutan-hutan, ladang dan di bawah permukaan tanah yang hidup dibawah bukit-bukit. Pada masa victorian, ada kepercayaan bahwa peri hidup diujung akhir taman. Peri juga dianggap hidup dalam pohon-pohon, dan lebih erat terkait dengan pohon oak tempat peribadatan suci Druids. Peri tidak terlihatdan mereka tidak menyukai nama mereka diketahui dan disebut-sebut. Peri dapat menjadi penuh dengan tipu muslihat pada masa itu. Seringkali, manusia, tidak pernah mengetahui ketika seorang peri yang tak kasat mata melayang-layang didekatnya, yang akan menunjukkan apakah mereka adalah orang-orang baik atau tetangga yang baik dengan harapan mungkin saja peri-peri itu akan memenuhi nama-nama itu!
Peri-peri selalu berpikir untuk memiliki anak manusia, dan oleh karena itu dipercayai bahwa mereka akan mencuri seorang yang non kristen, yang tidak dilindungi kelahirannya, dan meninggalkan seorang anak pengganti ditempatnya. Kadang-kadang anak pengganti itu berupa potongan kayu, dipahat menyerupai seorang anak dan dihiasi dengan berbagai macam benda agar nampak menarik seperti anak kecil yang benar-benar hidup. Kadang-kadang itu berupa anak peri yang sakit-sakitan, atau seorang peri tua yang sudah kurus. Anak-anak yang dianggap menjadi anak pengganti sering dipukul dan ditinggalkan pada tempat terbuka di bukit peri, dibakar, atau penganiayaan secara fisik lainnya sebagai usaha untuk memaksa orang tua peri untuk mengembalikannya kembali. Jarang sekali ada orang tua manusia yang memperlakukan anak pengganti itu dengan baik, dengan harapan anak mereka juga akan diperlakukan serupa.
Walaupun memiliki kemampuan untuk berbuat jahat, peri memiliki kode moral mereka sendiri, yang mereka jalankan dengan taat. Mereka tidak dapat mencoba untuk memata-matai , dan akan dihukum atas pelanggaran privasi pada kekuatan peri mereka. Mereka juga tidak mentolerir pencurian harta peri, atau rendahnya rasa kedermawanan. Peri menghargai kebersihan dan segala sesuatu yang teratur, dan akan menegur barangsiapa yang membiarkan rumahnya dalam keadaan kotor. Peri juga mencela kelakuan buruk dan watak yang jahat!Ingat, anda tidak akan pernah menyadari bahwa peri-peri sedang mengawasi anda!
berikut foto-foto kerangka peri yang ditemukan di suatu wilayah di Inggris:
Jasad makhluk ini detemukan oleh seorang warga diatas gundukan tanah disekitar pekarangan rumahnya. Saat pertamakali melihatnya,orang tersebut mengira makhluk ini merupakan jasad anak kecil,maka ia pun bergegas meraih telpon genggamnya untuk menghubungi Polisi. Karena dorongan rasa ingin tahu yang besar,Sebelum polisi tiba di TKP,ia sempat mendekat dan melihat-lihat jasad makhluk tsb. Didalam hatinya dia juga sempat berfikir dan merasa janggal,mengapa jasad makhluk kecil yang satu ini mempunyai sayap mirip dedaunan?dan badannya terlalu mungil untuk ukuran seorang balita? Bahkan ketika polisi tiba,mereka juga bingung dan tidak mengerti,sebenarnya ini makhluk apa?Menurut laporan dari hasil X-ray,makhluk tersebut memiliki struktur tulang mirip dengan susunan tulang pada balita,namun pada badannya sedikit berongga seperti jenis2 hewan insecta. Uniknya,ia juga memiliki bentuk fisik mirip dengan manusia,mempunyai 2 tangan lengkap dengan 5 jari,dua kaki,dan pada bagian kepalanya terdapat lapisan jaringan kulit sangat tipis yang ditumbuhi rambut berwarna pirang keemasan.
Tapi yang tidak habis dipikir,mengapa makhluk ini mempunyai sayap dan
tinggi badannya tergolong sangat kecil,antara 10-20 cm tingginya.
Jasadnya juga tidak membusuk,namun malah mengering dan sama sekali tidak mengeluarkan bau busuk. Pada struktur sayapnya sendiri,walaupun sekilas jika dilihat mirip dengan dedaunan, tetapi ini bukanlah merupakan sejenis daun,jika diraba maka akan terlihat perbedanya. Sayapnya mirip dengan struktur sayap hewan-hewan insecta pada umumnya.
Sampai saat ini,tim forensik yang meneliti jasad makhluk ini belum mengerti sepenuhnya mengenai jenis dan identitasnya. Tetapi dari berbagai kesimpulan yang didapat, makhluk tersebut memilik struktur DNA mirip dengan DNA manusia, namun juga terdapat banyak kesamaan dengan hewan-hewan insecta.
Mengapa banyak orang tidak bisa melihat peri ?
Kenapa banyak orang tidak melihat peri ? Mereka hidup dalam dunia yang sama dengan kita, tetapi tubuh mereka lebih halus dari yang kita miliki, bahkan lebih halus dari sifat zat sebuah gas yang renggang. Saya merasa yakin terdapat selubung antara mereka dan kita yang sangat tipis - begitu tipis sehingga setiap orang dapat menebusnya dengan mudah sekali sepanjang garis yang benar. Kesulitannya adalah untuk mengindikasikan garis tersebut dan khususnya untuk mendapatkan garis-garis lainnya untuk menyesuaikannya. Hampir dapat dipastikan, satu alasan kuat bagi kita sehingga tidak dapat melihat mereka adalah karena perbedaan sudut pandang. Jika demikian itu apa yang saya tulis disini dapat membantu untuk mengubah sudut pandang menuju dunia gaib, ini akan membantu untuk membuat lebih banyak orang lagi untuk bisa melihat mereka.
Tetapi tentu saja tidak semua orang. Sebuah indera khusus harus dibangkitkan dalam diri seseorang jika mereka bermaksud untuk melihat peri. Kehidupan dunia peri tidak tertangkap oleh indera biasa kita secara langsung. Mereka tidak dapat disentuh atau dirasakan, sekalipun begitu mereka pasti bisa dilihat. Pada kenyatannya, penglihatan biasa bisa membantu dalam melihat mereka, tetapi indera itu sendiri kecil dan terlalu kasar untuk bisa menangkap sinar yang mereka pancarkan. Bagaimanapun, setiap orang mempunyai bakat terpendam dalam dirinya berupa sebuah indera yang lebih halus daripada, penglihatan dan sejumlah orang - dalam jumlah yang mengejutkan - telah mengaktifkannya. Ini adalah inddera penglihatan yang lebih tinggi dimana digunakan untuk melihat dunia gaib yang antik. Selain itu , setiap orang mempunyai sebuah peralatan sensor dengan jangkauan yang luas. Sentuhan untuk merasakan benda-benda padat, kecapan memberitahukan kita tentang zat-zat cair, indera penciuman melaporkan tentang keadaan gas-gas. Penglihatan masih lebih tajam, dan rangkaian tersebut tidak berakhir disana. Ada sebuah kekuatan penglihatan khusus disebut clairvoyance (kewaskitaan) - kemampuan untuk melihat sesuatu diluar penglihatan normal. Kenyataannya adalah terdapat sebuah dasar fisik yang nyata bagi clairvoyance, dan kemampuan tersebut bukanlah hal yang misterius. Pusat kekuatan berada dalam sebuah organ yang sangat kecil di dalam otak yang disebut kelenjar pituitary. Jenis getaran-getaran yang dipengaruhi adalah sangat halus sehingga tidak terdapat pembukaan secara fisik yang diperlukan untuk menyampaikannya ke badan pituitary, tetapi terdapat sebuah titik kepekaaan khusus yang terletak diantara kedua mata diatas pangkal hidung yang bertindak sebagai pembuka eksternal bagi kelenjar tersebut. Ini terasa seperti jika seseorang sedang melihat dari titik tersebut diatas dahi, terasa sama seperti jika seseorang sedang memandang dengan satu mata, walaupun kita semua tahu bahwa kita hanya melihat menggunakan kedua mata. Penglihatan melalui titik sensitif tersebut dalam satu hal berbeda dengan penglihatan melalui organ-organ indera konvensional; tanpa adanya struktur jaringan saraf seperti pada bagian fisik biasa. Tetapi penglihatan tersebut hanya bekerja setelah saya perintahkan, dan tidak pernah diluar itu. Pada saat hendak melihat kedalam dunia halus dimana peri itu berada, hanya diperlukan konsentrasi selama garis penglihatan, dan indera banyak merespon seperti jika kedua mata (tetapi dalam hal ini dengan satu mata) telah terbuka.
Saya katakan (bukan berpura-pura sebagai orang yang tahu banyak tentang biologi) bahwa pernah terjadi, pada binatang-binatang nenek moyang manusia,sebuah hubungan bagi badan pituary ke kulit dan terdapat sebuah bagian keluaran untuk itu. Saat sekarang ini badan pituitary dianggap sebagai bekas-bekas atropia . Tetapi dokter-dokter mengetahui bahwa kelenjar tersebut bukanlah merupakan sebuah sisa-sisa yang tak berguna, untuk kerahasiannya dari kedua bagian badan-badan itu sendiri yang merupakan bagian yang tak terlihat dari aliran darah dan mempunyai semacam kekuatan yang mempengaruhi pertumbuhan dan fungsi-fungsi lainnya. Dengan demikian kelenjar pituitary benar-benar ada dan sangat penting bagi manusia. Dan kelenjar ini sangat diperlukan dalam menerima getaran-getaran yang sangat lembut dari sebuah alam dimana segala sesuatunya begitu halus dari yang pernah kita ketahui.
Saya berharap dapat membuat hal ini sejelas mungkin, tetapi mungkin itu adalah hal terbaik yang bisa dilakukan seseorang. Mungkin bagi orang lain indera ini belum siap digunakan oleh orang-orang yang memiliki kemampuan untuk membuatnya bekerja. Beberapa kerusakan bisa timbul dalam usaha melakukan pemindahan alam mendahului waktunya, dalam banyak kasus penuh dengan bahaya. Orang kadang-kadang mencoba untuk menekan diri mereka sendiri menuju tahap clairvoyance dengan menggunakan kemampuannya, menggunakan ramuan-ramuan, atau menggunakan cara-cara lainnya. Bagaimanapun, jika perkembangannya tidak secara alami, clairvoyance biasanya membahayakan. Terapi ini tidak menyebabkan hak tersebut menjai kurang nyata jika dibandingkan pada kasus-kasus dimana kekuatan tersebut muncul secara alami.
Peri dapat hidup dimana saja; ada makhluk halus rumahan dan ada juga yang liar, makhluk halus air yang menghuni sungai-sungai, danau dan laut, hutan-hutan, ladang dan di bawah permukaan tanah yang hidup dibawah bukit-bukit. Pada masa victorian, ada kepercayaan bahwa peri hidup diujung akhir taman. Peri juga dianggap hidup dalam pohon-pohon, dan lebih erat terkait dengan pohon oak tempat peribadatan suci Druids. Peri tidak terlihatdan mereka tidak menyukai nama mereka diketahui dan disebut-sebut. Peri dapat menjadi penuh dengan tipu muslihat pada masa itu. Seringkali, manusia, tidak pernah mengetahui ketika seorang peri yang tak kasat mata melayang-layang didekatnya, yang akan menunjukkan apakah mereka adalah orang-orang baik atau tetangga yang baik dengan harapan mungkin saja peri-peri itu akan memenuhi nama-nama itu!
Peri-peri selalu berpikir untuk memiliki anak manusia, dan oleh karena itu dipercayai bahwa mereka akan mencuri seorang yang non kristen, yang tidak dilindungi kelahirannya, dan meninggalkan seorang anak pengganti ditempatnya. Kadang-kadang anak pengganti itu berupa potongan kayu, dipahat menyerupai seorang anak dan dihiasi dengan berbagai macam benda agar nampak menarik seperti anak kecil yang benar-benar hidup. Kadang-kadang itu berupa anak peri yang sakit-sakitan, atau seorang peri tua yang sudah kurus. Anak-anak yang dianggap menjadi anak pengganti sering dipukul dan ditinggalkan pada tempat terbuka di bukit peri, dibakar, atau penganiayaan secara fisik lainnya sebagai usaha untuk memaksa orang tua peri untuk mengembalikannya kembali. Jarang sekali ada orang tua manusia yang memperlakukan anak pengganti itu dengan baik, dengan harapan anak mereka juga akan diperlakukan serupa.
Walaupun memiliki kemampuan untuk berbuat jahat, peri memiliki kode moral mereka sendiri, yang mereka jalankan dengan taat. Mereka tidak dapat mencoba untuk memata-matai , dan akan dihukum atas pelanggaran privasi pada kekuatan peri mereka. Mereka juga tidak mentolerir pencurian harta peri, atau rendahnya rasa kedermawanan. Peri menghargai kebersihan dan segala sesuatu yang teratur, dan akan menegur barangsiapa yang membiarkan rumahnya dalam keadaan kotor. Peri juga mencela kelakuan buruk dan watak yang jahat!Ingat, anda tidak akan pernah menyadari bahwa peri-peri sedang mengawasi anda!
berikut foto-foto kerangka peri yang ditemukan di suatu wilayah di Inggris:
Jasad makhluk ini detemukan oleh seorang warga diatas gundukan tanah disekitar pekarangan rumahnya. Saat pertamakali melihatnya,orang tersebut mengira makhluk ini merupakan jasad anak kecil,maka ia pun bergegas meraih telpon genggamnya untuk menghubungi Polisi. Karena dorongan rasa ingin tahu yang besar,Sebelum polisi tiba di TKP,ia sempat mendekat dan melihat-lihat jasad makhluk tsb. Didalam hatinya dia juga sempat berfikir dan merasa janggal,mengapa jasad makhluk kecil yang satu ini mempunyai sayap mirip dedaunan?dan badannya terlalu mungil untuk ukuran seorang balita? Bahkan ketika polisi tiba,mereka juga bingung dan tidak mengerti,sebenarnya ini makhluk apa?Menurut laporan dari hasil X-ray,makhluk tersebut memiliki struktur tulang mirip dengan susunan tulang pada balita,namun pada badannya sedikit berongga seperti jenis2 hewan insecta. Uniknya,ia juga memiliki bentuk fisik mirip dengan manusia,mempunyai 2 tangan lengkap dengan 5 jari,dua kaki,dan pada bagian kepalanya terdapat lapisan jaringan kulit sangat tipis yang ditumbuhi rambut berwarna pirang keemasan.
Tapi yang tidak habis dipikir,mengapa makhluk ini mempunyai sayap dan
tinggi badannya tergolong sangat kecil,antara 10-20 cm tingginya.
Jasadnya juga tidak membusuk,namun malah mengering dan sama sekali tidak mengeluarkan bau busuk. Pada struktur sayapnya sendiri,walaupun sekilas jika dilihat mirip dengan dedaunan, tetapi ini bukanlah merupakan sejenis daun,jika diraba maka akan terlihat perbedanya. Sayapnya mirip dengan struktur sayap hewan-hewan insecta pada umumnya.
Sampai saat ini,tim forensik yang meneliti jasad makhluk ini belum mengerti sepenuhnya mengenai jenis dan identitasnya. Tetapi dari berbagai kesimpulan yang didapat, makhluk tersebut memilik struktur DNA mirip dengan DNA manusia, namun juga terdapat banyak kesamaan dengan hewan-hewan insecta.
Di wilayah pedasaan Derbyshire Countryside,Inggris sendiri,menurut penuturan beberapa penduduk setempat,memang pada malam hari sering muncul sinar-sinar cemerlang misterius yang berterbangan dibeberapa tempat didaerah itu. Biasanya paling sering muncul disekitar pinggiran sungai yang disekelilingnya penuh ditumbuhi dengan pepohonan atau disekitar areal perkebunan mereka. Namun,mereka tidak tahu dengan pasti makhluk apakah yang mengeluarkan sinar cemerlang tersebut,jika didekati seolah-olah sinar itu meredup dan akhirnya menghilang begitu saja.
Sumber : http://juandry.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar